Photobucket

Friday, July 29, 2011

Tes kepadatan tulang

Cek kepadatan tulang dengan alat densitometer.

Mendiagnosa osteoporosis merupakan hal yang tidak mudah. Karena gejala klinis tidak ada. Penderita tidak merasakan nyeri tulang saat zat tulang berkurang (osteopeni) ataupun saat sudah keropos (osteoporosis).

Nyeri baru terasa saat tulang patah atau retak, sehingga tak heran osteoporosis kerap disebut 'the silent thief'. 

Untunglah saat ini sudah ada alat densitometer yang berguna untuk mengukur kepadatan tulang. Osteoporosis dinyatakan bila Standar Deviasi atau kepadatan tulang seseorang < atau = -2,5. Sedangkan osteopenia jika nilainya antara -1 sampai >-2,5.



Rabu, 27 Juli 2011 saya berkesempatan mengukur kepadatan tulang yang diadakan Anlene dan Perwatusi. Anlene adalah salah satu merk dagang keluaran Fonterra Brands Indonesia, perusahaan berbasis susu yang berpusat di New Zealand. Perwatusi singkatan dari Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia. Perwatusi adalah sebuah organisasi yang bergerak pada pengedukasian mengenai tulang sehat.

Kaki yang dites adalah kaki kanan. Kaki dijadikan alat tes, karena kaki adalah penopang tubuh. Sebelum diletakkan di alat densitometer ini, kaki saya disemprot oleh semacam cairan. Kaki diletakkan selama 1-2 menit. Hasilnya ternyata SD saya sudah dalam posisi risiko sedang. 


Artinya, saya harus menambah asupan kalsium saya untuk mencegah kerapuhan lebih jauh. Berhubung saya orang yang tidak tahan susu (anti laktasi), maka saya harus mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium lainnya seperti teri, ikan, tahu, tempe dan lain-lain. Namun, pihak Anlene menyarankan untuk berlatih minum susu dengan kadar encer dulu, tidak mengikuti aturan seperti yang ada di petunjuk.


Ingin punya bisnis sendiri? Ingin punya penghasilan tambahan? Yang satu ini bisa dikerjakan dari rumah atau dari mana pun saja!
Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal? Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas!

Thursday, July 28, 2011

Jenis-jenis osteoporosis


Istilah osteoporosis sudah dikenal sejak jaman Yunani. Kata 'osteo' yang berarti tulang, berasal dari bahasa Latin. Sedangkan 'porosis' berarti berlubang.

WHO mendefinisikan osteoporosis sebagai suatu penyakit yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikroarsitektur jaringan tulang. Hal ini menyebabkan menurunnya kekuatan tulang serta meningkatnya resiko patah tulang. 

Osteoporosis terbagi menjadi dua jenis :
1. Osteoporosis Primer
Jenis osteoporosis ini berkaitan dengan berkurangnya dan atau terhentinya produksi hormon (khusus perempuan) dan bertambahnya usia.

Osteo primer ini terbagi lagi menjadi
a. Osteoporosis primer tipe I : berhubungan dengan hormon
   dan usia.
b. Osteoporosis primer tipe II : berhubungan dengan
   senil/tuanya tulang.

2. Osteoporosis Sekunder
Jenis osteoporosis ini disebabkan oleh
a. Berbagai penyakit tulang  seperti chronic rheumatoid
   arthritis, TBC spondilitis, osteo malacia dll.
b. Pengobatan kortikosteroid dalam waktu lama.
c. Astronaut tanpa gaya berat.
d. Paralise otot
e. Tidak bergerak untuk waktu yang lama
f. Hipertiroid, dll.


Ingin punya bisnis sendiri? Ingin punya penghasilan tambahan? Yang satu ini bisa dikerjakan dari rumah atau dari mana pun saja!
Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal? Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas!

Pembentukan tulang

Tabel Puncak massa/kepadatan tulang
Sumber : Ichramsjah A. Rachman, Osteoporosis primer pada wanita pasca menopause, hal. 6, Jakarta 5 Juni 2004 (Pengukuhan Guru Besar Tetap)

Osteoporosis sebenarnya dapat dicegah atau ditunda sejak usia dini. Karena pembentukan tulang dimulai sejak janin dalam kandungan ibu. Usia 8 tahun - 16 tahun terjadi pemadatan tulang dan percepatan tumbuh karena memasuiki usia remaja. Pemadatan tulang mencapai puncaknya pada awal usia 20 tahun sampai 30 tahun.

Ketika masih dalam kandungan, tulang berbentuk seperti anyaman sehingga disebut tulang 'woven'. Tetapi setelah lahir, tulang disebut dengan tulang 'lamelar'.

Pertumbuhan tulang selama dalam rahim dipengaruhi oleh hormon plasenta dan kalsium. Setelah bayi lahir, proses pertumbuhan tulangnya dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan human growth hormone (HGH) dan kalsium. Karena itu, ibu hamil harus mendapat asupan kalsium yang tinggi agar tulang janin tumbuh dengan baik. Dengan aktivitas yang cukup semasa kanak-kanak, tulang akan tumbuh terus dan mencapai puncaknya pada waktu dewasa.

Karena jaringan hidup yang aktif, tulang tumbuh dan dapat memperbaiki kerusakan tulang ataupun sewaktu patah (fractur). Proses perbaikan terjadi pada dua juta tempat. Sel tulang yang bertugas untuk memperbaiki kerusakan disebut sel 'osteoklas'. Mula-mula sel tulang tua diresorbsi (dihancurkan), kemudian akan diganti dengan sel tulang baru.

Untuk menghancurkan tulang tua diperlukan waktu sekitar 3 minggu dan untuk menggantikan tulang diperlukan sekitar 90 hari (3 bulan). Proses ini terjadi seumur hidup, selama kadar reproduksi (estrogen) normal dan suplai kalsium terjamin.

Sesudah menopause, osteoklas tetap meresorbsi mineral tulang dan menghancurkan kolagen. Tetapi, karena tidak adanya hormon estrogen, maka osteoklas bekerja dengan lambat. Dengan demikian, perempuan akan kehilangan 1-2% zat tulang per tahun setelah menopause, terutama dari tulang trabekular.

Tulang trabekular adalah jaringan halus seperti spons yang berada dalam tulang padat atau tulang kortex. Massa trabekular adalah 20% dari massa tulang. Sedangkan massa tulang kortex 80% dari massa tulang.



Ingin punya bisnis sendiri? Ingin punya penghasilan tambahan? Yang satu ini bisa dikerjakan dari rumah atau dari mana pun saja!Waktu habis untuk ngantor? meeting? Capek di jalan? Tidak punya modal? Bersama Oriflame di d’BC Network, Anda bisa mulai membangun bisnis dengan segala keterbatasan diatas!

Wednesday, July 27, 2011

Faktor-faktor penyebab Osteroporosis


Osteoporosis atau keropos tulang adalah kondisi tulang yang menipis, rapuh keropos dan mudah patah akibat berkurangnya kepadatan massa tulang.

Faktor-faktor yang menyebabkan osteoporosis terdiri dari dua bagian yaitu faktor yang bisa diubah dan yang tak bisa diubah.

Faktor yang tidak bisa diubah adalah
1. Ras.
Ras Asia dan Kaukaus cenderung rentan terhadap osteoporosis dibandingkan dengan ras berkulit gelap atau Afrika.
2. Gender. 
Wanita lebih rentan mengalami osteoporosis dibanding pria. Karena wanita hamil dan menyusui, yang memerlukan dan mengeluarkan kalsium dari tubuh.
3. Keturunan
Orang yang keluarganya terkena osteoporosis akan cenderung mengalami osteoporosis
4. Usia
Semakin tua, maka kecenderungan untuk mengalami osteoporosis semakin besar.
5. Menopause dini
Bagi wanita, menopause merupakan satu siklus yang tidak bisa dihindari.

Faktor yang bisa diubah adalah
Nutrisi
1. Kurangnya asupan kalsium, konsumsi obat-obatan yang mengandung kortikosteroid dalam jangka lama misalnya obat asma, lupus dll.
2. Kurang asupan protein.
3. Kurang asupan vitamin D.
4. Merokok dan minum-minuman beralkohol
5. Kurang latihan fisik dan aktifitas.
6. Kurang mendapat sinar matahari langsung.
7. Berat badan kurang

Kebutuhan kalsium per hari untuk orang dewasa adalah 1200 mg, tetapi tidak boleh melebihi 2000 mg. Susu memiliki kandungan kalsium paling tinggi dibandingkan makanan lain, yaitu 300 mg. Makanan lain yang mengandung kalsium lainnya adalah ikan, minyak ikan, tahu, tempe dll. Mengenai makanan yang mengandung kalsium akan dibahas di postingan berikutnya.